SUMEDANG, WiP
Gelontoran dana dari APBD II Kab
Sumedang Anggaran 2013 ini, peruntukan lembaga Legiun Veteran Republik Indonesia
(LVRI) kab. Sumedang sebesar Rp. 75 juta rupiah, belum bisa di pertanggungjawabkan.
Pasalnya anggaran sebesar itu, sampai saat berita ini diturunkan programnya belum
dilaksanakan,padahal uang tersebut sudah diterima sejak bulan juli yang lalu.
ketika dimintai keterangan terkait program
pembinaan potensi LVRI, Ketua LVRI Kab. Sumedang, Toha dalam keterangannya via
seluler terkait anggaran itu mengatakan, ”saya hanya mengetahui saja dan saya sedang
di perjalanan ke Ciamis, lebih jelasnya tanya saja ke Pak Wahyu (Sekretaris)”,.suruhnya.
Lalu apa keterangan Pak Wahyu ketika
dikonfirmasi terkait anggaran program pembinaan itu,? dan sebagai kepercayaan
Pak Toha, Dia menerangkan terkait anggaran tersebut? “Saya tidak tahu menahu tentang
dana itu, tanya saja ke Ketua Pak Toha, saya bosen sudah tidak mau kedatangan
wartawan lagi, tapi kenapa anda-anda ini masih datang ke kantor saya”.
Ujar Wahyu sambil mencak-mencak, dengan nada emosi yang luar biasa muncaknya.
Saling lempar-lemparan antara Pak
Wahyu dan Pak Toha, mulai terkuaknya permasalahan ini karena ada pihak yang
mengadukan ke wartawan,ini masalah terjadi di LVRI Kab. Sumedang.melihat sikap
Wahyu yang mencak-mencak, ketika dikonfirmasi terkait anggaran yang sudah
diterimanya semakin menjadi perhatian banyak orang.
Sumber lain mengatakan kepada
wartawan,bahkan banyak permasalahan lain yang terjadi di Legiun Veteran RI
Cabang Sumedang,yang menurutnya ulah Pak Wahyu selain itu Pak Wahyu tidak
mempunyai NPP sedangkan menurut aturannya seorang sekretaris harus ber NPP.
AD sumber, banyak hal yang harus
disoroti terkait pungutan yang dilakukan diantaranya pungutan Rp. 5000 perbulan
per anggota LVR1 sebanyak 3400 orang,termasuk pula untuk ceklis dan pendataan
anggota dikenakan biaya 15 ribu s/d 25 ribu per orang.dikemanakan ungkapnya.
Ulah wahyu yang dapat dinilai arogansi
juga egois bahkan sambil mencak-mencak dengan mengeluarkan bahasa. “Sudahlah
keluar, saya tidak mau kedatangan tamu wartawan, apalagi nanya-nanya soal uang,
karena yang lebih berhak menanyakan itu, KPK, Inspektorat, kejaksaan dan
kepolisian”.kata wahyu
Sementara itu, Anggaran sebesar 65
juta sudah lama dikantongi pihak LVRI namun belum ada implementasi yang jelas
tentang penerapannya. Menurut Wahyu alasan belum dilaksanakan, dikarnakan
terhalang bulan puasa dan itu menjadi kewenangan ketua,jelasnya.
Seharusnya dana tersebut telah digunakan
sesuai dengan peruntukannya, yaitu untuk program pembinaan potensi Legiun
Veteran Republik Indonesia (LVRI) di 26 kecamatan. Hanya saja berdasarkan
temuan WiP dilapangan belum adanya realisasi pelaksanaan
Yang jadi pertanyaan kami, kenapa?
ada apa? Antara Pak Toha dan Pak Wahyu dengan semua ini? Sampai-sampai tidak
mau di konfirmasi,Wallahualam, Semoga tidak...!!! *Red