Wartawan WIP dilengkapi dengan kartu identitas, pin, surat tugas liputan dan tercantum dalam box redaksi. Bagi yang tidak dilengkapi dengan identitas resmi dan namanya tidak tercantum dalam box, redaksi tidak bertanggung jawab

14 April 2015

Yayasan Al-Barokah, Diduga Keras Mengkorupsi Dana Bos 40%

Kepala sekolah (Wiwin) dan Ketua Yayasan Al-Barokah Hasan Azhari

KOTA BANDUNG, WIP.

Berawal dari pengaduan masyarakat kepada SKU WIP, terkait dengan pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu yayasan di bilangan 26/03/2015. Dalam kontek ini yayasan tersebut mengelola dua sekolah, diantaranya sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) plus TK. Menurut sumber, permasalahan yang terjadi di yayasan tersebut adalah diduga mengkorupsi dana BOS sebesar 40 %.

Berkenaan dengan permasalahan itu, wartawan melakukan konfirmasi kepada Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan SD yang dimaksud adalah Yayasan Al-Barokah yang beralamat  di bilangan Aki Padma pabrik tahu, wartawan dapat penjelasan dari pihak sekolah dan yayasan dengan jumlah siswa SD/MI sebanyak 400 siswa.

Cacah yang mengaku sebagai bendahara harian di Yayasan Al-Barokah menjelaskan, mengakui sejak tahun 2005 dana bos diberikan keyayasan 20%, sedangkan pengakuan pak Asep mantan sekertaris yayasan (suami ibu cacah) membenarkan bahwa kepsek meyetorkan dana BOS ke yayasan  dari tahun  2007, dengan alasan uang tersebut kembali ke sekolah yang dipergunakan untuk oprasional, membayar honorer guru dan pembangunan.

Hal lain dijelaskan Cacah dan Asep, untuk pengadaan air bersih serta pembangunan MCK Rp 35 juta. Peyetoran dana BOS sebesar 20% terhadap yayasan sudah mendapat ijin dari Kementria Agama dan Dinas Pendidikan secara lisan  tetapi tidak meyebutkan identitas oknum tersebut.

Jumat tgl 27/03/2015 Kepala Yayasan Al-Barokah Hasan Azhari dan Wiwin (kepsek SD) menjelaskan, "Kalau masalah dana bos saya menitipkan terhadap yayasan sebesar 20%," ujarnya. Sedangkan dikatakan Hasan bahwa pembangunan MCK serta air bersih itu adalah sumbangan dari donator.

Sementara ketua yayasan menolak dan tidak mengakui keterangan ibu Cacah serta suamiya karena yang bersangkutan bukan pengurus yayasan, tetapi hanya sebagai keluarga dan silahkan itu dipertanggung jawabkan sendiri, jelasnya.

Adapun permasalahan lainnya yang ditemukan wartawan adalah, meyangkut dana BSM yang  300 orang siswa. Ia mengaku dana tersebut disubsidi silang agar tidak terjadi kecemburuan sosoial dari siswa yang tidak menerima, sedangkan kekuranganya di tambah dari dana BOS, terangnya.

Saat beberapa siswa diwawancara wartawan di sekolah mengaku berbeda-beda, ada yang menerima Rp 200 ribu ada yang Rp 300 ribu, itu pun berbentuk barang seperti sepatu, tas, seragam, baju olahraga. Sedangkan jumlah dana BSM yang seharusnya diterima siswa Rp 450 ribu persiswa.

Kepsek Wiwin pun, mengakui bahwa apa yang telah dilakukannya menyalahi aturan,"Iya saya mengakui dan hal itu menyalahi aturan pemerintah," ungkapnya. *Tim WIP

Dugaan Korupsi Di Dinas Peternakan Prov. Jabar, Negara Dirugikan Miliaran Rupiah


JAWA BARAT, WIP.

Seperti yang telah diberitakan SKU Warta Indonesia Pembaharuan Pada edisi 285 di halaman 5,dengan judul berita, bahwa Dinas peternakan propinsi Jabar diduga keras pemicu mangkraknya kandang sapi.    
Program tersebut merupakan berbasis  lingkungan  yang didanai oleh APBD 1 Jawa barat  tahun anggaran 2014,dengan besaran anggaran kurang lebih sebesar Rp 1,6 miliar,akan tetapi sepertinya dinas intansi terkaitnya tidak memiliki niat baik meluruskan dan memberikan keterbukaan kepada masyarakat,hingga berkesan sengaja ditutupi permasalahannya.

Wartawan WIP,meminta tanggapan atas pemberitaan tersebut kepada dinas peternakan jabar sebagai kuasa pengguna anggaran yaitu KPA dan PPK sebagai pejabat pembuat komitmen di kekantornya maupun melalui hubungan selurernya,bahkan melayangkan surat konfirmasi tertulis  tertanggal 13 Pebuari 2015  Nomor surat 177/konf/red-wip/02/2015,namun tetap bungkam dan menghindar dari kejaran wartawan,entah apa yang dimaksud,mungkin karena belangnya terbongkar.

Memang sulitnya dirasakan wartawan untuk bisa ketemu kepala dinas dan PPK yang memegang program tersebut,mereka selalu saling lempar antara kahumas dengan bagian laiinnya yang selalu menjajikan dan menjadwalkan bisa ketemu,akan tetapi sepertinya hanya dalih untuk mengibuli wartawan,karena janjinya tidak pernah ditepati,hal itu baru Cuma sebatas untuk dimintai keterangan sesuai UU KIP, apalagi kalau terkait Duit, sepertinya para pejabat itu berkomitmen merajah anggaran.

Menurut sumber yang dapat dipercaya menjelaskan,seperti anggaran program ini ,bahwa  jumlah keseluruhan dana untuk pembangunan kandang sapi berbasis lingkungan kurang lebih sebesar 3 miliar, sedangkan  dinas peternakan kabupaten bandung ikut  mengeluarkan anggaran sebesar 50 juta untuk pembangunan kompos di lokasi proyek itu sebagai dana pendamping,bukan hanya itu aja yang jadi sorotan,namun terkait pula  lahan yang digunakan untuk pembangunan yang ada di lokasi PTPN VIII belum jelas bagaimana MoU nya,sedangkan informasi yang  wip himpun bahwa  proyek tersebut harus hengkang dari Lokasi Itu.

Kepada Kejaksaan Tinggi, DPRD Jabar dan penegak hukum lainnya, dengan munculnya berita ini dapat menggugah gairah semangat untuk pemberantasan korupsi dan sebagai bukti permulaan untuk melakukan pengusutan lebih lanjut. *Red

22 Maret 2015

Gambaran Pekerjaan Di Titik Jalan Sukanagara-Panyindangan yang Dikorupsi












Diduga kualitas aspal jelek. Pengerjaan proyek jalan kabupaten sepanjang 3 kilometer yang menghubungkan Desa Sukanagara dan Desa Panyindangan Kec. Cisompet, Kab. Garut menjadi sorotan buah bibir warga.
Hal ini bisa dilihat dari hasil pengerjaan kontraktor proyek tersebut terkesan asal-asalan dan kualitas kerjanya sangat jelek. "Kayak kurang aspal atau aspalnya yang kurang bagus," kata seorang warga kepada WIP.
Pantauan WIP,  aspal di beberapa bagian tengah jalan mengelupas dan berlubang dan batu-batu kerikil pun berserakan seperti tampak pada Gambar, padahal pengaspalan tersebut belum genap setahun. *Ton Red

Titik Jalan Cibaluk-Miramare, Diduga Anggarannya di Korupsi








KAB. GARUT-GARSEL, WIP.
Jalan  provinsi yang menghubungkan antara Garut Selatan dengan Kab. Pangandaran, tepatnya di Desa Ci Baluk sampai dengan Desa Miramare,  Kec. Cibalong, Kab. Garut sepanjang  ± 5 km terlihat rusak berat. Hal  ini di ketahui saat WIP melakukan investigasi menindak lanjuti informasi masyarakat tentang keberadaan jalan yang rusak tersebut di atas ternyata keadaan sangat parah  banyak lubang-lubang besar di sepanjang jalan tersebut dengan diamter antara 10cm-20 cm. Sementara jalan sebelum dan sesudahnya telah dihotmik. Jadi jalan yang rusak tersebut berada ditengah-tengah diantara jalan yang dihotmik.
Di sepanjang jalan yang rusak di sekelilingnya  perkebunan karet milik BUMN, banyak lalu lalang kendaraan  yang melintasi  jalan tersebut. Oleh karena itu, para pejabat khususnya  Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Jawa Barat diharuskan untuk meninjau langsung kelapangan melihat dan mendengar keluhan  masyarakat, padahal anggaran untuk  perawatan jalan  tersebut sudah menjadi tanggung jawab PU Bina Marga provinsi jawa barat, akan tetapi kenyataan jalan yang rusak sepertinya tidak tersentuh oleh APBD provinsi. Wajar kalau masyarakat mempertanyakan di kemanakan anggaran untuk pemeliharaan jalan tersebut?   
Dinas PU Bina Marga Jangan menutup mata dan telinga terhadap jalan yang rusak tersebut di atas termasuk intansi yang  terkait sebab kalau di biarkan, tidak menutup kemungkinan masyarakat akan menuding terjadinya korupsi, selain itu, kerusakan jalan juga menimbulkan kecelakaan dan menjadi hambatan kelancaran perekoniomian.      
Masyarakat terutama karyawan PTPN VIII Miramare minta kepada pemerintah untuk segera di perbaiki keberadaan jalan yang rusak karena menjadi urat nadi transfortasi perekonomian, selain menjadi kebutuhan masyarakat setempat  juga keberadaan tersebut menjadi penunjang akses wisata dan merupakan jalan alternatif ke Kabupaten Pangandaran. **Tim red      

Excellent Gamboeng White Tea (Teh Putih), Terobosan Baru Bidang Kesehatan



 
JAWA BARAT, WIP.
Teh ibarat alarm pengingat untuk Anda memulai babak baru dalam aktifitas sehari-hari,rasanya tidak cukup puas dan merasa tidak segar ketika belum meminumnya,hanya satu cangkir Teh putih yang kaya antioksidan bisa menjadi membangkitkan semangat dan baik untuk kesehatan,berani coba…. !!!.
Untuk memperkenalkan produk baru ini, Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK), Riset Perkebunan Nusantara (RPN), Gambung, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung meluncurkan produk Excellent Gamboeng White Tea (Teh putih) yang kaya akan antioksidan. Bahan baku white tea adalah pucuk teh yang masih kuncup, atau biasa disebut peko.
Direktur PPTK RPN Karyudi menjelaskan, Peko ini diolah tanpa melalui proses oksidasi atau hanya sedikit terjadi oksidasi polifenol, sehingga Teh putih memiliki antioksidan tinggi. Teh putih juga memiliki rasa yang lembut, menyegarkan, dan beraroma wangi. Teh putih juga sangat baik untuk kesehatan, sebagai pencegah terjadinya mutasi sel penyebab kangker, katanya.
“Secangkir Exellent Gamboeng White Tea atau Teh putih ini mengandung antioksidan setara dengan 12 gelas jus jeruk segar. Disebut Teh putih karena penampakan teh ini putih keperakan mengkilat dari bulu-bulu yang menyelimutinya, dan bentuknya runcing seperti jarum, “ kata Karyudi.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Manfaat teh putih ini, antara lain sangat baik menangkal radikal bebas, menurunkan kolesterol, menurunkan tekanan darah, dipercaya dapat melindungi jantung, dan menurunkan kadar gula darah.
Selain itu juga dapat menurunkan berat badan, mencegah penuaan dan kerusakan pada kulit, membakar lemak dan mencegah munculnya sel-sel lemak baru.  Teh putih dibuat dari daun teh dewasa yang akan diambil sebelum kuncup telah sepenuhnya terbuka, tambahnya.
Ada berbagai varietas teh putih yang tersedia dan ini semua tergantung pada jumlah daun tunas yang digunakan dalam campuran masing-masing. Peony Putih misalnya memiliki satu bud untuk setiap 2 daun dalam campuran yang sementara Jarum Perak  seluruhnya terbuat dari tunas ke bawah dan ini biasanya diambil dalam waktu 2 hari selama awal musim semi.
Berikut ulasan secara detail manfaat lain dari sering mengkonsumsi teh putih bagi kesehatan.
Anti virus dan bakteri Studi yang dilakukan di Universitas Pace telah menunjukkan bahwa ekstrak teh putih mungkin memiliki aplikasi profilaksis yang dapat membantu menghambat pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi aureus, infeksi Steptococcus, pneumonia, dan karies gigi.
Studi juga menemukan fakta bahwa teh putih lebih efektif daripada teh hijau untuk menonaktifkan virus bakteri serta memiliki efek anti-virus pada virus patogenik manusia. Anti jamur efek Ada studi yang telah dilakukan yang menunjukkan bahwa hal ini memiliki efek anti-jamur pada Penicillium chrysogenum dan Saccharomyces Cerervisiae.
Ditemukan bahwa di dalam teh putih ekstrak sama sekali tidak aktif. Kanker Kulit dan Perlindungan Kerusakan kulit Para ilmuwan menemukan bahwa ekstrak teh putih dapat melindungi pemusnahan sel Langerhans. Teh putih juga bermanfaat untuk mencegah penuaan dini. *Red



19 Februari 2015

Kepala Desa Sukanagara,Kecamatan Peundeuy Rampas Hak Masyarakat



GARUT SELATAN, WIP.
Puluhan masyarakat desa Sukanagara, Kecamatan Peundeuy  yang menggarap Tanah Negara  (TN) jadi korban oknum Kepala Desa Cucun, pasalnya tanah garapan yang selama ini menjadi mata pencaharian mereka telah diambil alih oleh PT CITRA TIRTA CIKAENGAN kedudukan di Jakarta guna pembanguna PLTA.
Ulah Kepala Desa yang disinyalir menggelapkan  Tanah Negara dan  menjualnya kepada  PT CITRA TIRTA CIKAENGAN itu menumbuhkan perpecahan karena uang pengganti garapan sampai saat ini belum diterima oleh yang berhak padahal menurut sumber tanah itu sudah di bayar.
Dari hasil penelusuran WIP dan keterangan beberap sumber  tercatat 9 penggarap yang jadi   korban Kades diantaranya milik Karsah luas tanah 460 m2 dengan harga Rp12.677.500,-,  milik Topo luas tanah 698 m2 harga Rp 19.195.000,-,  milik Wahab 1308 m2 Rp 35.970.000,- milik Durahman Hadis luas 3313m2 Rp 91.187.500,-. milik Hasan luas 600m2  Rp 16.720.00,-  milik Parman 3951 m2 Rp 108.652.500,-. milik Ahmad 1037 m2 Rp 28.490.00,-. milik Iyah Saribin 233 m2 Rp 17.710.000,- dan milik Aep 698 m2 Rp 19.000.000,-. Selain nama-nama pemilik garapan tersebut, kata sumber Kades diduga menjual tanah Negara yang tidak ada nama penggarapnya dengan mengatas namakan sudara-saudara Kades.
Selain dugaan penggelapan TN, Program Lisdes pun menjadi sasaran empuk Kades untuk menggaruk keuntungan, setiap penerima hibah dari APBN  2014 untuk Lisdes sebanyak 45 kwh diharuskan membayar Rp 600.000 per kwh dengan modus Kades menginstruksikan kepada panitia local untuk memunggut dana tersebut,  kata sumber. *Red