Wartawan WIP dilengkapi dengan kartu identitas, pin, surat tugas liputan dan tercantum dalam box redaksi. Bagi yang tidak dilengkapi dengan identitas resmi dan namanya tidak tercantum dalam box, redaksi tidak bertanggung jawab

19 Februari 2015

Kepala Desa Sukanagara,Kecamatan Peundeuy Rampas Hak Masyarakat



GARUT SELATAN, WIP.
Puluhan masyarakat desa Sukanagara, Kecamatan Peundeuy  yang menggarap Tanah Negara  (TN) jadi korban oknum Kepala Desa Cucun, pasalnya tanah garapan yang selama ini menjadi mata pencaharian mereka telah diambil alih oleh PT CITRA TIRTA CIKAENGAN kedudukan di Jakarta guna pembanguna PLTA.
Ulah Kepala Desa yang disinyalir menggelapkan  Tanah Negara dan  menjualnya kepada  PT CITRA TIRTA CIKAENGAN itu menumbuhkan perpecahan karena uang pengganti garapan sampai saat ini belum diterima oleh yang berhak padahal menurut sumber tanah itu sudah di bayar.
Dari hasil penelusuran WIP dan keterangan beberap sumber  tercatat 9 penggarap yang jadi   korban Kades diantaranya milik Karsah luas tanah 460 m2 dengan harga Rp12.677.500,-,  milik Topo luas tanah 698 m2 harga Rp 19.195.000,-,  milik Wahab 1308 m2 Rp 35.970.000,- milik Durahman Hadis luas 3313m2 Rp 91.187.500,-. milik Hasan luas 600m2  Rp 16.720.00,-  milik Parman 3951 m2 Rp 108.652.500,-. milik Ahmad 1037 m2 Rp 28.490.00,-. milik Iyah Saribin 233 m2 Rp 17.710.000,- dan milik Aep 698 m2 Rp 19.000.000,-. Selain nama-nama pemilik garapan tersebut, kata sumber Kades diduga menjual tanah Negara yang tidak ada nama penggarapnya dengan mengatas namakan sudara-saudara Kades.
Selain dugaan penggelapan TN, Program Lisdes pun menjadi sasaran empuk Kades untuk menggaruk keuntungan, setiap penerima hibah dari APBN  2014 untuk Lisdes sebanyak 45 kwh diharuskan membayar Rp 600.000 per kwh dengan modus Kades menginstruksikan kepada panitia local untuk memunggut dana tersebut,  kata sumber. *Red

Tidak ada komentar: