Wartawan WIP dilengkapi dengan kartu identitas, pin, surat tugas liputan dan tercantum dalam box redaksi. Bagi yang tidak dilengkapi dengan identitas resmi dan namanya tidak tercantum dalam box, redaksi tidak bertanggung jawab

24 Oktober 2013

Bendungan Raksasa DAM Jatigede,Sadis Menindas Warga OTD



SUMEDANG, WiP.

31 tahun sudah, penderitaan warga OTD (Orang Terkena Dampak) DAM Jatigede. Dimana mayoritas masyarakat yang saat ini,mulai dihinggapi dengan rasa ketidakpercayaan dan rasa ragu terhadap kinerja pemerintahan sekarang.

Hal itu lahir berangkat dari masyarakat yang berulangkali merasa dibodohi terus-menerus, dari generasi ke generasi oleh janji-janji politik yang diumbar oleh para politisi,dan buruknya kinerja pemerintah,sehingga suara sumbangpun selalu terdengar,apalagi rencana sosialisasi batal,sehingga tak ayal lagi bila terjadi perlawanan,dan lontaran-lontaran perkataan pedes-pun keluar dari mulut rakyat Pada siapapun wakil pemerintah yang ada didepan mereka yang biasa menala-menele alias plinplan dan tidak konsekwen pada komitmen. 

Sangat menyedihkan sekali dengan semua hal seperti ini, lalu mau jadi apa Negara ini kalu terus menerus masyarakat disakiti dan dibodoi.Kamis, 26/9/2013 menurut pembicaraan warga OTD Jatigede, ketika awak media kami infestigasi dan komunikasi langsung dengan warga dari beberapa desa yang terkena dampak DAM Jatigede,terangnya 

Menurut salah seorang Tokoh Masyarakat yang enggan ditulis namanya, berkomentar ,”mengingat keadaan pisik proyek DAM Jatigede,diperkirakan sudah lebih dari 90% selesai, Maka masyarakat diseluruh genangan sangat menunggu Bupati,Samsat,Satker,Dewan (DPRD), dan intansi-intansi lain yang terkait di dalamnya untuk menyelesaikan dampak sosial diwilayah OTD dengan secepatnya untuk meninjau langsung kelokasi dan bisa bertatap muka dengan masyarakat yang sudah 31 tahun teraniaya,ujarnya. 

Dikatakan warga,sampai saat ini belum adanya keputusan yang jelas,kami semua hanya dinina bobokan,apa dikiranya bisa tidur tenang,malah kami akan jadi bringas kata mereka dan kami tetap akan memperjuangkan hak-hak kami. Juga rela walau sampai jiwa raga yang jadi taruhannya, kalau dampak sosial didaerah kami tidak diselesaikan dengan seadil-adilnya,pungkasnya.

Dalam proyek raksasa DAM Jatigede ini,tidak sedikit para pihak yang memanfaatkan peluang mencari duit gede-gedean untuk keuntungan pribadi,banyak yang belum diungkap dan terungkap,terkait kenakalan para pihak yang merekayasa Administrasi dengan tanpa memikirkan nasib warga OTD untuk kelangsungan hidupnya.

Mereka ketawa,tersenyum menghitung dolar dari keuntungan pembebasan lahan DAM Jatigede,Sementara itu,Warga OTD berada dalam kecemasan dan rasa gelisah yang mendalam.*Red

Tidak ada komentar: