SUMEDANG, WIP
Baik buruknya suatu pekerjan tergantung
dari sisitem perencanaan, jika sistem perencanaan buruk maka hasilnyapun akan
buruk pula,
seperti yang terjadi di Kabupaten Sumedang dalam hal pelaksaan proyek
pembangunan Dinas PU, sejak awal sudah terlihat buruknya system perencanaan,
dari mulai penyusunan anggaran, pengalokasian anggaran, serta pemilihan rekanan
pelaksanaan proyek, semuanya dijalankan secara tidak matang sehingga
hasilnyapun berujung pada kehancuran,
sebab pelaksanaan proyek pembangunan dengan system perencanaan yang buruk ini
terkesan dipaksakan yang penting di akhir tahun 2011 ini dana terserap dan
pekerjaan selesai tanpa menghiraukan kwalitas dari pekerjaan tersebut.
Hasil dari investigasi WIP dilapangan
ditemukan beberapa paket pekerjaaan PU yang dilakasanakan oleh rekanan yang
kwalitasnya jauh di bawah standar, sehingga
kekuatannyapun paling kuat bisa diperkirakan hanya satu bulan
bahkan ada yang baru satu minggu PHO pekerjaan tersebut sudah banyak yang
rusak, diantaranya sebagai sample ada 7 paket yang jelas kwalitasnya amburadul
pertama perbaikan jalan Simpang-Cibuntu, kedua perbaikan jalan Pawenang, ketiga
perbaiakan jalan Cibugel, keempat perbaikan jalan kamal-Jingkang, kelima
perbaikan jalan Sumedang-Baginda, ke enam Perbaikan jalan Sumedang Citengah dan
yang ke tujuh perbaikan jalan Cimalaka-Tanjungkerta belum lagi ditambah
paket-paket lain yang mungkin ada yang lebih buruk lagi.
Mensikapi hasil
yang demikian rata-rata buruk dalam
kualitas pekerjaannya,beberapa
pengusaha saat ditemui yang identitasnya minta disembunyikan menyangkal bila hasil
pekerjaan yang buruk itu dipojokan tehadap kinerjanya dengan kata lain mereka
tidak mau dijadikan kambing hitam oleh pemerintah, sebab menurut mereka baik
buruknya mutu pekerjaan tersebut tregantung dari dana yang cukup, masih
menurutnya,” sedangkan sekarang dana yang kami terima dari pemerintah tersebut banyak
potong sana potong sininya dalam arti
habis oleh perjalanan untuk pendapatkan paket pekerjaan itu,” ujarnya.
Hal senada juga diakui oleh pengusaha
lain yang minta tidak disebut identitasnya mengatakan, “dengan hasil pekerjaan
tersebut bukan berarti kami akan mengabaikan kewajiban tapi kami lakukan hanya
untuk mengejar target waktu saja dan seandainya nanti ada yang rusak yang
memang pada waktu pelaksanaan tidak maksimal kami masih punya dana untuk
pemeliharaan dalam arti kami siap untuk memperbaiki pekerjaan yang rusak,”
paparnya
Menanggapi hasil pekerjaan para rekanan
tersebut,
Kabid Bina marga Odang saat ditemui menjelaskan, bahwa pihaknya memang sudah
menerima laporan bahkan langsung meninjau ke lapangan untuk membuktikan hasil
dari pekerjaan para rekanan tersebut,” sejauh ini kami telah melakukan upaya sesuai
dengan prosedur yang harus kami tempuh baik dari awal maupun akhir pekerjaan,
dan untuk rekanan yang memang pekerjaanya kurang baik kami telah memanggil
mereka untuk meminta pertanggungjawababnya, dan mengingat sekarang cuaca kurang
mendukung jadi langkah untuk pemeliharaan kami targetkan bulan maret mendatang
sudah mulai dikerjakan,” terangnya. *EDY MS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar