Wartawan WIP dilengkapi dengan kartu identitas, pin, surat tugas liputan dan tercantum dalam box redaksi. Bagi yang tidak dilengkapi dengan identitas resmi dan namanya tidak tercantum dalam box, redaksi tidak bertanggung jawab

27 Oktober 2014

AS, DIKUM SMK/FARMASI NO.UJIAN 1022/W/………Diduga Keras Menyuap Panitia Penerimaan Calon Brigadir POLRI Tahun 2014.



BANDUNG JABAR, WIP.
Kepolisian Negara Republik Indeonesia Daerah Jawa Barat pada tahun 2014 yang baru lalu ini,telah membuka kesempatan penerimaan Calon Brigadir Polri.Dalam kaitan dengan ini,salah satu siswa dari SMK/FARMASI YPIB Kab Majalengka Aneu Suciyatin NO UJIAN, 1022/ W/ ……,lahir dari seorang ibu Titin Rosmasari dan Bapak Toto Sufanto, beralamat di Kampung Heulet Desa Cieurih Kab Majalengka Propinsi Jawa Barat.

AS lulusan SMP yang sedang melanjutkan sekolah di SMK/FARMASI Yayasan Pendidikan Imam Bonjol (YPIB),sesuai dengan surat keterangan NO.421.5/122/SMK YPIB/V/2014 Tgl.12 bulan Mei 2014 yang ditandatangani Kepala Sekolah, Tentang Surat Keterangan bahwa AS adalah benar siswa SMK YPIB Majalengka Program Keahlian Farmasi,tempat tanggal lahir Majalengka 02 Januari 1996.

Mensikapi hal tersebut,sepertinya banyak terjadi kerancuan secara Administrasi yang sengaja diduga dilakukan untuk melengkapi kekurangan administrasi untuk memuluskan AS dapat diterima sebagai Calon Brigadir POLRI tahun 2014 yang belum lama ini telah usai dilaksanakan.

AS,menurut sumber yang dapat dipercaya,dia lulus dari segala seleksi/Tes dan saat sekarang ini sudah beberapa bulan sedang mengikuti pendidikan di SPN Lembang Jabar.Orang tua AS Toto ketika dikonpirmasi Wartawan membenarkan bahwa anaknya AS benar sedang mengikuti SPN dan bahkan sudah menerima Honor,jelasnya.

Lebih jauh Toto ortu AS, mengatakan kepada wartawan sudah mengeluarkan uang sebesar Rp.80.000.000,- kepada seseorang yang diakui sebagai saudaranya, Toto ketika ditanya mengenai uang tersebut mengaku dirinya benar telah menyerahkan sejumlah Rp 80 juta,

Menurutnya, uang sebesar Rp 80 juta itu, direcah dibagikan saweran kepada para petugas TEST, mulai dari petugas Admin, kesehatan, Rohani dan Jasmani, Pisikotes, Pantohir, dll.

Artinya pernyataan dari sumber tersebut membenarkan terjadinya dugaan keras Gratifikasi kepada sejumlah petugas penerimaan Calon Brigadir Polri yang baru lalu. Peristiwa ini mencerminkan kebrokbrokan para petugas yang tidak bisa memegang amanah dan tugas dengan baik juga benar. Oleh karenanya, kepada pimpinan POLRI harus memberikan sanksi berat kepada para petugas dan harus mengkoreksi Siswa yang bernama AS yang pada sekarang ini sedang berpendidikan di SPN Lembang, bila tidak segera dilakukan maka pencitraan buruk POLRI akan terus berulang. *Red

Tidak ada komentar: