KAB. KUNINGAN, WiP.
Bantuan Gurbernur Provinsi (Banprov) Jawa barat untuk Desa Sumberjaya Kec. Ciwaru Kab Kuningan beberapa minggu yang lalu , hingga berita ini di tulis terkesan ada yang janggal, saling melempar tanggung jawab terjadi ketika di komfirmasi oleh SKU-WIP , bahkan hingga saat ini dana bantuan tersebut diduga belum terealisasikan dengan benar.
Dana bantuan Infrastruktur senilai Rp.100 jt , di duga ada permainan kotor oleh kepala desa yang belum lama menjabat ini. Pasalnya dana bantuan tersebut saat di terima oleh pemerintahan Desa Sumberjaya keseluruhan keuangan di kuasai oleh Casda selaku kepala desa , tidak melibatkan kepanitian yang seharusnya di bentuk dan melibatkan unsur masyarakat dan lembaga desa , dalam perencanaan program bantuan tersebut.
Atas informasi yang ada SKU-WIP mencoba mendatangi kantor Kepala Desa Sumberjaya, namun saat tiba di kantor , kepala desa Casda tidak berada di tempat, hanya ada aparatur desa juru tulis (sekdes) dan ngabihi .
Untuk informasi lebih lanjut SKU-WIP mencoba menanyakan perihal pelaksanaan bantuan infrastruktur Rp. 100jt kepada aparatur desa tersebut , namun kedua aparatur desa tersebut tidak bisa menjalaskan terkait penggunaan dan pengerjaan dana bantuan tersebut bahkan mengarahkan SKU -WIP untuk menanyakan langsung kepada rakasa bumi dan kepala desa. " saya kurang tau kalau program ini , takut salah. kalau bapak mau tahu bantuan infrasruktur yang 100 jt ,temui saja langsung kepala desa atau raksa bumi, mereka yang mengelola dan lebih tahu " . ucapnya.
Di karenakan tidak bisa menemui kepala desa SKU-WIP mencoba menelpon kepala desa sumberjaya , saat di telepon dan terhubung untuk bisa bertemu ,kepala desa sumberjaya beralasan dirinya sibuk, sedang menjenguk warganya yang sedang sakit di rumah sakit dan meminta SKU-WIP untuk menemui raksa bumi " maaf pak saya ga bisa ketemu saya sedang menjenguk warga yang sakit di rumah sakit kapan kapan aja ketemu , kalau mau menanyakan bantuan yang 100 jt temui aja raksa bumi " pintanya memutus komunikasi.
Di karenakan kepala desa beralasan tidak bisa bertemu, SKU-WIP menanyakan keberadaan raksa bumi kepada perangkat desa tersebut . Namun saat bertemu di jalan desa , lagi lagi berujung ketidak tahuan raksa bumi terkait bantuan infrastruktur tersebut dan mengarahkan untuk menanyakan kepada kepala desa secara langsung untuk bantuan infrastruktru yang Rp.100 jt " kalau bapak menanyakan kepada saya bantuan infrastuktur yang 100 jt, saya tidak tahu , tanyakan saja langsung kepada kepala desa " jelasnya .
Berharap untuk bisa bertemu dengan kapala desa , SKU-WIP merasa sangat sulit. Untuk hari berikutnya saat di datangi kembali Desa Sumber jaya nampak kosong tidak ada satupun perangkat yang berada di desa . setidaknya bagaimana dengan pelayanan desa terhadap masyarakat dan dan tamu tamu yang datang dari luar desa itu sendiri jika ada kepentingan.??
Mensikapi hal ini ,Kepala Desa Sumberjaya, Casda sepertinya perlu di evaluasi dan di awasi oleh berbagai pihak , agar program bantuan yang masuk di Desa Sumber Jaya di harapkan tepat guna dan tepat sasaran untuk kepentingan masyarakat desa sumber jaya itu sendiri.dan tidak menimbulkan rentang korupsi.
Alih alih mendapat dana bantuan kepala desa tidak berada di desa sibuk kesana kemari mencari proyek untuk mendapatkan keuntungan dengan meninggalkan kepentingan masyarakat. *