Wartawan WIP dilengkapi dengan kartu identitas, pin, surat tugas liputan dan tercantum dalam box redaksi. Bagi yang tidak dilengkapi dengan identitas resmi dan namanya tidak tercantum dalam box, redaksi tidak bertanggung jawab

9 Desember 2011

Kasie Kurikulum Dinas Pendidikan Kab.Ciamis Berkolaborasi Dengan Para Uptd



CIAMIS,WIP
Pemerintah  pusat telah menggelontorkan anggaran  dana yang disalurkan melalui dinas pendidikan Kab.Ciamis.peruntukan dana tersebut untuk membantu siswa miskin,Namun anggaran yang telah diturunkan itu,diduga keras tidak tepat sasaran apa yang telah diprogramkan oleh pemerintah pusat,pasalnya  dana bantuan siswa miskin itu,dalam mekanismenya tidak diberikan utuh berbentuk uang,akan tetapi berupa  barang pakaian seragam  sekolah yang di Drop langsung  oleh Dedi Kasi kurikulum disdik Kab,Ciamis melalui para Uptd masing- masing Kecamatan,Harga pakaian seragam sekolah/siswa  dengan harga senilai Rp.75 ribu,sementara oleh pihak UPTD kecamatan melalui K3S dengan harga 1 stel pakaian seragam sekolah /siswa senilai Rp.100.ribu.hasil investigasi WIP di lapangan dan menemui sumber  para kepala  sekolah membenarkan terjadi adanya pengiriman barang berupa pakaian seragam sekolah yang dananya dibayar dari Dana Bantuan Siswa Miskin ( D-BSM )ditambahkan sumber  bahwa pengiriman barang berupa seragam sekolah yang  didrop langsung  dari pihak dinas oleh Dedi  kasi kurikulum melalui para UPTD Dinas Pendidikan sebelumnya tanpa diadakan musyawarah terlebih dahulu,” ujar sumber kepala sekolah yang tidak mau ditulis jati dirinya.
Kasie Kurikulum Dinas  Pendidikan Kabupaten Ciamis H.Dedi pada waktu dikompirmasi WIP diruang kerjanya terkait pendistribusian pakaian seragam sekolah yang  didrop,”Ia  mengakui telah melakukan  pengiriman barang berupa pakaian seragam yang dikirimkan melalui para UPTD,dijelaskannya Dedi memang ada 3 poin pengalokasian Uang  tersebut untuk pakaian seragam sekolah,ketika disinggung kenapa dikondisikan menurut Dedi dari pada di makan untuk beli beras orang tua siswa,apa salahnya dibelikan  pakaian seragam sekolah siswa terangnya,lebih ironisnya lagi Dedi kasi kurikulum dalam melakukan drop pengiriman barang berupa pakaian seragam untuk  siswa tanpa diketahui oleh sekertaris  dinas maupun Kepala dinas pendidikan.*

Tidak ada komentar: