GARUT SELATAN,WIP
Pengusaha gula merah dan gula aren
di daerah talegong ternyata dirugikan oleh pihak pembangunan PLTA,pasalnya
tanaman pohon kawung yang ada dilokasi yang terkena pembebasan tanah tidak di ganti pohon kawung
tersebut,sementara pohon kawung yang tanahnya terkena pembebasan lahan untuk
proyek PLTA,pohon itu sudah produksi alias sudah disadap untuk menghasilkan
gula merah maka pemilik pohon kawung akhirnya hanya menatap diri dan bersedih
karena tidak terkena penggantian ganti rugi dari pihak panitia pembebasan lahan
untuk lokasi PLTA,berdasarkan hasil investigasi WIP dilapangan dan menemui
sumber membenarkan bahwa pihak panitia pembebasan lahan dalam melaksanakan
pembayaran ganti rugi tanah untuk pohon kawung tidak dibayar ganti rugi, masih
menurut sumber dalam melaksanakan pembebasan tanah warga, lahan tanah yang
dibutuhkan oleh pihak panitai pembebasan
beli tanah juga di pas tidak ada lebih sesuai dengan kebutuhan, ” ini
jelas sumber sangat merugikan warga baik dari harga pembelian tanah maupun
masalah kebutuhan lahan tanah yang dibutuhkan.
Akibat adanya pembebasan lahan tanah
yang dibutuhkan oleh pihak PLTA warga banyak yang dirugikan, diantaranya Korban
pembebasan tanah yaitu dayat, ibu sonah dan yang lainnya kurang lebih hampir
mencapai 40 orang.sementara peran kepala desa dalam proses pembebasan lahan
bukannya turut andil kepada warganya akan tetapi banyak keberpihakan kepada
panitia pembebasan dari PLTA ujar sumber.
Kegiatan pembangunan proyek sudah berjalan
kurang lebih 2 bulan proyek itu berada diwilayah desa nyalindung,desa sukamulya
dan desa suka maju kecamatan Cisewu Kabupaten Garut,akibat dari adanya
pembangunan proyek dampaknya masyarakat banyak yang dirugikan, Contoh pa juhara
membeli pohon kawung tapi tidak sama tanahnya, sementara yang punya tanah
terkena pembebasan ganti rugi oleh PT,INTI dengan harga tanah per meter RP.40
ribu,sedangkan pohon kawung tidak di bayar ganti rugi oleh pihak PT INTI.untuk
itu kepada instansi berwenang untuk segera turun tangan untuk mengusut adanya
dugaan manipulasi.
Harga tanah, karena warga banyak
dirugikan oleh panitia pembebasan lahan...!!.*Red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar