CIREBON-SUMBER, WIP.
Badan Anggaran (Banggar) DPRD
Kabupaten Cirebon menemukan dana siluman sebesar Rp2,9 miliar yang masuk ke
rekening kas daerah dan tersimpan di Bank bjb Cabang Sumber. Hal tersebut
terungkap dalam rapat antara Banggar dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah
(TAPD) Kabupaten Cirebon di ruang Bamus, beberapa waktu lalu.
Rapat yang sedianya membahas koreksi
RAPBD tahun 2014 pasca evaluasi Gubernur Jawa Barat, mengingat masih tingginya
angka defisit yang masih di kisaran Rp6-7 miliar ini, berubah tema. Setelah tim
anggaran mendatangkan pihak Bank bjb guna mengklarifikasi dugaan anggota
Banggar DPRD Kabupaten Cirebon, Supirman SH yang disampaikan pada rapat
sebelumnya, jika Pemkab mempunyai rekening ganda selain di Bank bjb Cabang
Sumber. Pasalnya, dari laporan yang diterima pria yang biasa di sapa Tong Eng
ini, dalam kurun waktu antara Januari-Februari 2013 lalu, ada sejumlah dana
yang masuk ke rekening kas daerah bersumber dari Bank Mandiri dan Bank BNI.
Dalam klarifikasinya, Manager Bisnis
Bank bjb Cabang Sumber, Ahmad Yani mengatakan berdasarkan data transaksi yang
dimiliki bank yang sebagian besar sahamnya milik pemerintah Provinsi Jawa Barat
ini bahwa pada tanggal 11 Januari 2013 mereka mencatat ada dana yang masuk ke
rekening kas daerah Kabupaten Cirebon sebesar Rp 121 juta dari Patra Jasa
melalui Bank Mandiri. Kemudian, pada 18 Januari 2013 tercatat ada dana yang
masuk lagi ke rekening kas daerah Kabupaten Cirebon sebesar Rp 2,9 miliar yang
berasal dari PLN melalui Bank BNI. “Kalau di bulan Februari, kami tidak tahu,”
ujarnya.
Menanggapi klarifikasi dari pihak
Bank bjb Cabang Sumber, Supirman meminta agar pihak bjb mengecek kembali data
transaksi rekening kas daerah Kabupaten Cirebon, khususnya untuk bulan Februari
2013. Pasalnya, ia mengetahui betul ada aliran dana masuk yang bersumber dari
Bank Mandiri. Hal ini perlu diketahui, agar jelas apakah memang pemerintah
daerah ini punya dana cadangan yang tersimpan di rekening lain, selain di Bank
bjb atau tidak. Pasalnya, jika memang ada dana cadangan, hal itu bisa digunakan
untuk menutupi angka defisit RAPBD yang masih tinggi, sehingga tidak perlu
melakukan efisiensi belanja daerah dengan mencoret sejumlah program yang sudah
dicanangkan dalam rangka meningkatkan pembangunan daerah.
“Saya minta laporan transaksi di
bulan Februari dihadirkan disini, agar kita semua tahu,” tandasnya.
Hal yang sama juga ditegaskan Ketua Banggar DPRD Kabupaten Cirebon, H Mustofa SH.
Hal yang sama juga ditegaskan Ketua Banggar DPRD Kabupaten Cirebon, H Mustofa SH.
Menurutnya, ada tidak bukti transfer
dari pihak luar yang nomenklaturnya sudah teregister di Pemerintah Kabupaten
Cirebon. Pasalnya, yang ia ketahui, Kabupaten Cirebon hanya punya satu nomor
rekening yakni yang ada di Bank bjb Cabang Sumber tersebut. “Informasi ini
harus dikejar,” tegasnya.
Selang berapa lama, akhirnya
perwakilan Bank bjb Cabang Sumber membeberkan hasil laporan transaksi rekening
kas daerah di bulan Februari 2013. Menurut Ahmad Yani, pada tanggal 22 Februari
2013 lalu, ada transaksi masuk ke rekening kas daerah sejumlah Rp2,9 miliar
dari Bank Mandiri Cabang Cirebon. Namun, keterangan siapa yang mengirimnya
tidak jelas. “Keterangan di sini hanya tertera CADA PT Bank Mandiri Tbk,”
ungkapnya.
Mendengar keterangan dari pihak bjb,
Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Cirebon, H Wawan Setiawan SSos
menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Cirebon tidak mempunyai rekening lain,
selain di Bank bjb Cabang Sumber, termasuk dalam menyimpan dana cadangan.
Kemudian, pada tahun 2013, Kabupaten Cirebon mengeluarkan dana cadangan sebesar
Rp10 miliar hanya untuk pelaksanaan pemilukada Kabupaten Cirebon yang saat itu
memerlukan dana yang begitu besar. “Saya akan mengklarifikasi kepada Bank
Mandiri Cabang Cirebon, siapa yang mengirim dana tersebut. Kalaupun, ada yang
pernah mengeluarkan uang dari kas daerah, kemudian memasukkannya kembali dengan
jumlah yang sama, tentu tercatat dalam laporan transaksi,” tegasnya.*Tgh/Hr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar