SUMEDANG, WiP.
Seperti yang
telah diberitakan SKU Warta Indonesia Pembaharuan edisi 271, “Mandulnya Pengawasan, Jalan Nasional Buruk
& Rusak Parah”. Dimana Jalan nasional by pass yang berada di Kab. Sumedang dibeberapa titik rusak parah.
Jalan tersebut dipenuhi lubang besar dan kecil.
Kondisi
rusaknya jalan tersebut dimanfaatkan oleh sebagian warga untuk melakukan
pungutan liar (Pungli) atau mengais reziki
terhadap para supir yang melintas. Warga melakukan aktifitas penimbunan
jalan-jalan rusak, dan sebagian ada yang meminta imbalan jasa para pengguna
jalan.
“Kalau
sumbangan dijalan untuk membangun musola atau masjid itu tidak apa-apa. Namun
jika pungli untuk kedok pura-pura perbaiki jalan, kami keberatan. Terkadang kalau
kami tak kasih, waga marah-marah dan teriak dengan kata-kata tak enak di dengar
ditelinga. ” Ungkapnya.
Hal itu
dikeluhkan oleh para supir, salah satunya Iman, supir truk yang melintas
dijalur itu. Menurutnya, pungli itu sengaja dilakukan oleh warga dengan
berpura-pura kerja menimbun jalan yang berlubang sedangkan ketika jalan sepi,
warga pun duduk-duduk. Jika kendaraan ramai mereka sibuk kerja dan sebagian
memohon imbalan jasa.
Sebenarnya ini
merupakan kritik terhadap pemerintah, dengan cara yang kreatif, dengan demikian pemerintah harus peka terhadap kondisi masyarakat yang
tidak mempunyai lapangan kerja, terutama untuk kalangan generasi muda, pemuda
sebagai asset bangsa. Artinya pemerintah harus segera menciptakan lapangan
kerja bagi mereka, asal tahu saja mereka sudah bosan hidup menganggur.
Selain itu,
Iman berharap kepada pemerintah pusat untuk segera melakukan perbaikan kembali
terhadap jalan yang rusak. Karena dengan kondisi saat ini, jalan sangat parah. Apabila tidak segera dilakukan
perbaikan dikhawatirkan kondisi akan semakin parah lagi.dan sangat membahayakan
pengguna jalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar