Wartawan WIP dilengkapi dengan kartu identitas, pin, surat tugas liputan dan tercantum dalam box redaksi. Bagi yang tidak dilengkapi dengan identitas resmi dan namanya tidak tercantum dalam box, redaksi tidak bertanggung jawab

30 Oktober 2011

Puter Guling Dana BOS Dan BSM



 
Kepala Sekolah SMPN 3 KertaJati,  Selewengkan Dana Pembangunan Gedung Perpustakaan

MAJALENGKA, WIP
SMPN 3 Kertajati dengan kepala sekolah yang baru pada sekarang ini, telah mendapat bantuan pemerintah berupa pembangunan gedung perpustakaan demi membantu peserta didik dalam kegiatan belajar, namun semua itu sangat disayangkan karena tidak berjalan dengan lancar,dikarenakan kepala sekolah kurang transparan terhadap dewan guru dan komite sekolah juga tokoh masyarakat setempat.
Tokoh Masyarakat menjelaskan kepada kepada WIP, Terkait tentang Kejadian itu, Menurutnya " Komite Sekolah Didi Wahyudi Mengatakan  " Kami atas perwakilan orang tua siswa, dengan adanya pembangunan perpustakaan merasa bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah memperhatikan atas kekurangan bahan/ pasilitas tempat Ajar sebagai pendukung KBM, diantaranya ruang perpustakaan sekolah SMP Negri 3 yang baru-baru ini mendapat bantuan, namun di sayangkan dalam pelaksanaan prokyek tersebut menurut aturan harus dilaksanakan dengan swakelola akan tetapi pada kenyataan nya dilaksanankan oleh pihak ketiga (rekanan proyek), di tambahkan Didi, "pembangunan dimulai sekitar tanggal 15 Agustus 2011 dan Pelaksanaan pembangunan perpustakaan dilaksanakan dalam waktu 90 hari kalender dengan dana Rp. 150 juta pada pembangunan 1 ruangan perpustakaan.Namun, "dana langsung dicairkan melalui rekening bank atas nama kepala sekolah, dan dicairkan oleh Ibu Euis yang ditunjuk langsung oleh kepala sekolah, menurut pengakuan Euis selaku bendahara, mengatakan bahwa pencairan telah dilaksanakan dua kali yang pertama sejumlah Rp 60.000.000.00,- dan kedua sejumlah Rp 50.000.000.00,- semua itu diserahkan kepada kepala sekolah, Ketika Wip konfirmasi sdr Tumbang sebagai pelaksana proyek, Menjelaskan pelaksanan pembangungan semua sesuai dengan bistek/ gambar dan menggunakan bahan sesuai dengan (RAB) dengan pembelanjaan dan pengeluaran tidak terlepas dari pantauan kepala sekolah, walaupun kami sebagai pelaksana sangat binggung? karena menurut kepala sekolah dana belum turun, karena pembangunan ini baru 80% dan belum mencampai 90 hari kerja, maka dalam pelaksaan pinising masih ada waktu, bahkan dalam pelaksanaan pembangunan ini kami menggunakan dana talang dulu dari luar. Dijelaskannya lagi Memang benar dana anggaran sejumlah Rp150.000.000.00,- namun saya tidak menerima sejumlah itu karena udah ada pemotongan-pemotongan oleh para pejabat yang terkait jadi kami hanya melaksanakan sisa dari pemotongan itu dijelaskan nya lagi kepada  WIP mengenai berapakah jumlah pemotongan para pejabat yang terkait 'oh masalah itu hanya kepala sekolah yang tahu karena sifatnya rahasia. (menurut keterangan pelaksana) Di tempat berberda, Jajang Wahidin selaku yang terlibat kepengurusaan sebagai sekertaris pembangunaan gedung itu, memaparkan kepada WIP "saya ditetapkan sebagai sekertaris, tapi dalam kenyataannya saya tidak mengetahui apapun bahkan saya tidak tahu tentang apa yang harus saya tulis dalam pembukuan, apa lagi untuk pembuatan SPJ pembangunan, saya tidak dapat laporan sedikit pun, apalagi tentang pengeluaran keuangan maupun nota-nota pembelian barang, sampai sekarang gedung telah berdiri sekitar 80%, Namun Ketika WIP singgung mengenai pertanggung jawaban, "Jajang memberikan jawaban yang sangat singka, sayat tidak tahu itu semua bagai mana kepala sekolah saja sebab sudah di hendel semua oleh beliau, bahkan "Amir pun sebagi bendahara dia tidak mengetahui tentang keuangan jadi pada intinya kami sebagai pengurus yang hanya dibentuk sebagai catatan untuk bahan laporan kalau SOTK ke pengurusan itu ada?. Dalam pantauan WIP di lokasi pembangunan ternyata pelaksanaan baru selesai sekitar kurang lebih 60/70% tinggal penyelsai bagian ters belakang dan lpopon atap belakang dan pemasangan keramik namun barang barang cukup banyak apakah itu pembangunan artau utukapa seperti batu, bata, pasir, kayu, alb, besi, tikwud, yang berjumlah cukup banyak ketika dikomfirmasi sama kepala sekolah ternya itu adalah barang kelebuhan. WIP : apakah dalam pembelajaan tidak disesuaikan dengan kebutuhan sedangkan barang yang dibutukan seperti keramik belum ada dan para pekerjapun tidak ada. Wip melihat kejadian tersebut agar perjabat yang terkait dapat mengantisipasinya agar pembangunan dapat terselesaikan dan segala kekeliruan yang diduga ada indikasi penyalah gunaan dana pembangunan / penggelembungan pembelanjaan. dapat diungkap * EIP/ WIP
.

Tidak ada komentar: