SUMEDANG, WIP.
Keberadaan Baperjakat Kab Sumedang
di Era kepemimpinan Don Murdono semakin pudar dan tidak befungsi secara utuh,
apa lagi dengan ikut campurnya Baperjakat tandingan yang notabene mengeruk
keuntungan dari pejabat yang haus jabatan, apapun caranya ditempuh biarpun
dalam ketentuanya dilarang .
“Walau secara kenyataan, setiap
pertanyaan dan jawabanya cukup hanya dengan mengatakan merupakan kebijakan
beliau atau yang namanya politis, merekapun manut saja tanpa berbuat apa-apa”.
Apalagi dalam menentukan jabatan
dan komposisi yang basah disinyalir keras terjadi adanya jual beli bangku
jabatan dengan berbagai tarif yang telah di draff dengan konsep MoU yang nilai
rupiahnya cukup Wwwwaaahhhhh?!? Sehingga pada akhirnya setelah duduk manis di
bangku panas, maling sana maling sini,sabet kiri sabet kanan dan sukat sikut
dengan berbagai segala cara ditempuh
untuk memengembalikan modal awal.
Lalu bagaimana dengan
kepemimpinan yang baru nanti? Kita tunggu reformasi birokrasi secara maksimal,ataukah
semakin mundur lalu kacrut tenggelam,mestinya pendidikan, pangkat dan jenjang
karir menjadi pedoman yang patut di perhitungkan dan Baperjakat dapat kembali normal
seperti sediakala sesuai dengan tufoksinya.
Demikian tentunya bagi Anda yang
merasa tersentuh hatinya dan merasa melakukan penyogokan tinggal instropeksi
diri, apakah memang demikian Baperjakat di Sumedang atau hanya sebatas
kamuflase semboyan akal-akalan saja.
Ditemukan di kab sumedang
ini,banyak pejabat yang belum cakap, terampil dan memenuhi syarat secara aturan
dipaksakan untuk diuduk memegang jabatan,”yang penting duit”, sehingga
hasilnyapun berkesan buruk,
Hal lain yang sangat perlu
disikapi adalah,peran BKD dalam menentukan, mengangkat , memutasi jabatan,baik
itu CPNS,Sukwan,Kepsek,Kepala Dinas dan lain halnya,agar dapat menyaring dan
mempertimbangkan dari seluruh asfek kemampuan dan memenuhi syarat berdasarkan
aturan dengan tidak mengacu kepada besarnya sogokan,sehingga tidak banyak pihak
yang menjadi korban.
Karena faktanya,sekian banyak
orang yang sudah lama mengabdikan diri kepada Negara dan Bangsa nasibnya tidak diperhatikan,sementara itu
banyak pula orang yang baru duduk jadi sukwan,PNS karirnya meroket,adapun
modalnya yang penting kocek tebal.*red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar