Wartawan WIP dilengkapi dengan kartu identitas, pin, surat tugas liputan dan tercantum dalam box redaksi. Bagi yang tidak dilengkapi dengan identitas resmi dan namanya tidak tercantum dalam box, redaksi tidak bertanggung jawab

28 April 2013

Baperjakat Oh Baperjakat


SUMEDANG, WIP.
Keberadaan Baperjakat Kab Sumedang di Era kepemimpinan Don Murdono semakin pudar dan tidak befungsi secara utuh, apa lagi dengan ikut campurnya Baperjakat tandingan yang notabene mengeruk keuntungan dari pejabat yang haus jabatan, apapun caranya ditempuh biarpun dalam ketentuanya dilarang .
“Walau secara kenyataan, setiap pertanyaan dan jawabanya cukup hanya dengan mengatakan merupakan kebijakan beliau atau yang namanya politis, merekapun manut saja tanpa berbuat apa-apa”.
Apalagi dalam menentukan jabatan dan komposisi yang basah disinyalir keras terjadi adanya jual beli bangku jabatan dengan berbagai tarif yang telah di draff dengan konsep MoU yang nilai rupiahnya cukup Wwwwaaahhhhh?!? Sehingga pada akhirnya setelah duduk manis di bangku panas, maling sana maling sini,sabet kiri sabet kanan dan sukat sikut dengan berbagai  segala cara ditempuh untuk memengembalikan modal awal.
Lalu bagaimana dengan kepemimpinan yang baru nanti? Kita tunggu reformasi birokrasi secara maksimal,ataukah semakin mundur lalu kacrut tenggelam,mestinya pendidikan, pangkat dan jenjang karir menjadi pedoman yang patut di perhitungkan dan Baperjakat dapat kembali normal seperti sediakala sesuai dengan tufoksinya.
Demikian tentunya bagi Anda yang merasa tersentuh hatinya dan merasa melakukan penyogokan tinggal instropeksi diri, apakah memang demikian Baperjakat di Sumedang atau hanya sebatas kamuflase semboyan akal-akalan saja.
Ditemukan di kab sumedang ini,banyak pejabat yang belum cakap, terampil dan memenuhi syarat secara aturan dipaksakan untuk diuduk memegang jabatan,”yang penting duit”, sehingga hasilnyapun berkesan buruk,
Hal lain yang sangat perlu disikapi adalah,peran BKD dalam menentukan, mengangkat , memutasi jabatan,baik itu CPNS,Sukwan,Kepsek,Kepala Dinas dan lain halnya,agar dapat menyaring dan mempertimbangkan dari seluruh asfek kemampuan dan memenuhi syarat berdasarkan aturan dengan tidak mengacu kepada besarnya sogokan,sehingga tidak banyak pihak yang menjadi korban.
Karena faktanya,sekian banyak orang yang sudah lama mengabdikan diri kepada Negara dan Bangsa  nasibnya tidak diperhatikan,sementara itu banyak pula orang yang baru duduk jadi sukwan,PNS karirnya meroket,adapun modalnya yang penting kocek tebal.*red

Tidak ada komentar: