KAB.CIAMIS, WIP
Bantuan APBN-P dari pemerintah
pusat yang telah dikuncurkan melalui
dinas pendidikan untuk sarana pembangunan ternyata banyak di jadikan lahan
bisnis untuk mendapatkan keuntungan pihak pengelola anggaran, hal ini
terungkap dari hasilkonpirmsi ke beberapa sekolah penerima bantuan
banyak ditemukan permasalahan terutama dalam pelaksanaanya banyak sekolah yang
sedang membangun sebagian kayunya mempergunakan kayu tidak berkelas ( Kayu Albasiah
)selain itu dilokasi pembangunan tidak terlihat adanya papan kegiatan.
Salah satu indikasi pelanggaran dalam
pelaksanaan pembangunan terjadi di SMA Negri Lakbok ketika WIP mendatangi
Lokasi tidak terlihat Ada Papan Proyek bahkan dengan jelas terlihat sebagian
bahan material kayu memakai albasiah padahal bedasarkan keterangan dari pihak
konsultan pemakaian kayu albasiah sangat
dilarang karena akan mengurangi kwalitas pembangunan kata Drs Eman Rusman sebagai
konsultan mengatakan kepada WIP Minggu Lalau’.
Kepala sekolah SMAN Lakbok saat di
konpirmsi msalahini tidak ada ditempat namun Wawan wakasek sempat mengelak
semua permasalah yang terjadi mrnyangkut pembangunan menurutnya “Papan Proyek
ada namun lupa tidak dipasang sambil menyuruh salah satu guru untuk mengambil
Papan Proyek Di Lemari dan masalah kayu kata wawan itu sudah di ketahui oleh
pihak konsultan.”katanya
Jawaban dari seorang wakasek itu sangat
bertolak belakang dengan kenyataan di lapangan,papan proyek yang semestinya
dipasang sejak awal pembangunan ini malah baru di keluarkan dari lemari dengan
alasan lupa padahal pembangunan sudah hamper selesai begitu pula dengan
pemakaian kayu albasia yang dilarang pada kenyataannya dipergunakan,
Prilaku semacam ini perlu menadapat
tindakan tegas dari lembaga terkait agar semua bantuan Pemerintah untuk
pembangunan bisa diterapkan maksimal.*red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar