Wartawan WIP dilengkapi dengan kartu identitas, pin, surat tugas liputan dan tercantum dalam box redaksi. Bagi yang tidak dilengkapi dengan identitas resmi dan namanya tidak tercantum dalam box, redaksi tidak bertanggung jawab

8 Januari 2012

Pembangunan RKB Di SMA Negeri 1 LAKBOK Diduga Jadi Lahan Bisnis Kepala Sekolah



KAB.CIAMIS, WIP
Bantuan APBN-P dari pemerintah pusat  yang telah dikuncurkan melalui dinas pendidikan untuk sarana pembangunan ternyata banyak di jadikan lahan bisnis untuk mendapatkan keuntungan pihak pengelola anggaran,  hal ini  terungkap dari hasilkonpirmsi ke beberapa sekolah penerima bantuan banyak ditemukan permasalahan terutama dalam pelaksanaanya banyak sekolah yang sedang membangun sebagian kayunya mempergunakan kayu tidak berkelas ( Kayu Albasiah )selain itu dilokasi pembangunan tidak terlihat adanya papan kegiatan.
Salah satu indikasi pelanggaran dalam pelaksanaan pembangunan terjadi di SMA Negri Lakbok ketika WIP mendatangi Lokasi tidak terlihat Ada Papan Proyek bahkan dengan jelas terlihat sebagian bahan material kayu memakai albasiah padahal bedasarkan keterangan dari pihak konsultan  pemakaian kayu albasiah sangat dilarang karena akan mengurangi kwalitas pembangunan kata Drs Eman Rusman sebagai konsultan mengatakan kepada WIP Minggu Lalau’.
Kepala sekolah SMAN Lakbok saat di konpirmsi msalahini tidak ada ditempat namun Wawan wakasek sempat mengelak semua permasalah yang terjadi mrnyangkut pembangunan menurutnya “Papan Proyek ada namun lupa tidak dipasang sambil menyuruh salah satu guru untuk mengambil Papan Proyek Di Lemari dan masalah kayu kata wawan itu sudah di ketahui oleh pihak konsultan.”katanya
Jawaban dari seorang wakasek itu sangat bertolak belakang dengan kenyataan di lapangan,papan proyek yang semestinya dipasang sejak awal pembangunan ini malah baru di keluarkan dari lemari dengan alasan lupa padahal pembangunan sudah hamper selesai begitu pula dengan pemakaian kayu albasia yang dilarang pada kenyataannya dipergunakan,
Prilaku semacam ini perlu menadapat tindakan tegas dari lembaga terkait agar semua bantuan Pemerintah untuk pembangunan bisa diterapkan maksimal.*red

Tidak ada komentar: