MAJALENGKA, WIP
Bantuan
Oprasional Sekolah adalah bantuan yang di salurkan pemerintah untuk menunjang
pendidikan, adapun peruntukannya ada 13 poin yang ada dalam juklak dan juknis
nya, salah satunya adanya himbauan sekolah bebas pungutan, tapi kenyataanya berbeda,
salah satunya untuk menunjang kegiatan
pramuka bahwa untuk biaya transport dan mamin (makan dan minum ), dana sudah di
tanggung oleh dana BOS untuk peserta dan panitia, yang kisaranya untuk setiap
siswa mendapat bantuan BOS sebesar Rp. 710.000/siswa
dalam satu Tahun Anggaran.
Akan
tetapi dalam setiap kegiatan pramuka, siswa selalu di bebani biaya dengan dalih
untuk transport dan mamin. Pada Tahun
Anggaran 2011 di lapangan di temukan adanya pungutan di antaranya di wilayah
UPTD Leuwimunding, Jatiwangi, dan Jatitujuh dengan kisaran Rp. 20.000 sampai Rp.
30.000 /siswa dengan peserta cukup
banyak, salah satunya di wilayah UPTD Leuwimunding dengan
setiap peserta di bebani Rp. 30.000 dengan jumlah peserta 700 orang siswa.
Ketika
TIM WIP mengunjungi lokasi kegiatan di Desa Jayi, peserta mengakui bahwa adanya beban biaya yang harus
di tanggung peserta, adapun yang dirasakan peserta dari dana tersebut, transport memakai kendaraan
truk dengan kondisi berdesakan sementara
untuk mamin di sediakan minum dalam gallon isi ulang sementara untuk makan bawa
sendiri/ masak sendiri.
“Penggunaan dana BOS tersebut sudah maksimal sesuai dengan
juknis, akan tetapi dalam penyerapan anggaran tersebut pihak dinas ikut andil.”
Ujar seorang guru.
Melihat
kenyataan itu, pihak sekolah berusaha untuk mencari alternative lain, dengan alasan
yang bervariasi seperti jarak tempuh ke tempat kegiatan dan lain-lain, sehingga
diduga mencari suatu keuntungan dari hasil pungutan. *Ding.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar