Wartawan WIP dilengkapi dengan kartu identitas, pin, surat tugas liputan dan tercantum dalam box redaksi. Bagi yang tidak dilengkapi dengan identitas resmi dan namanya tidak tercantum dalam box, redaksi tidak bertanggung jawab

22 Desember 2012

Jalan Lintas Usaha Pedesaan Masih Terbengkalai


MAJALENGKA, WIP
Jalan lintas usaha yang menghubungkan desa Jatisawit dan Panyingkiran yang termasuk berada di dua kecamatan kabupaten Majalengka masih terlihat rusak parah. Padahal jalan tersebut termasuk infrastruktural yang memberikan kemudahan sarana transfortasi bagi masyarakat setempat dalam melakukan berbagai efektifitas kerja yang menghubungkan daerah perdagangan. Pada saat jumpa kerja monitoring dengan LSM Daerah Suara Abdi Bangsa di bale desa ,H.Jojo.zaenal Abidin kepala  desa Jatisawit ,kecamatan Kasokandel sempat memberikan keterangannya kepada WIP dimana jalan lintas usaha yang menghubungkan antara desa Jatisawit ke desa Panyingkiran, Kecamatan Panyingkiran sudah lebih lima tahun kondisinya terbengkalai, bahkan dirinya mengakui sejak tahun 2010 sudah berupaya mengajukan meminta perbaikan ke pihak Pemda kabupaten Majalengka, tetapi  hingga saat ini belum ada realisasi.
Jalan lintas Usaha Jatisawit dan Panyingkiran ini berada pada posisi disekitar lahan pertanian yang juga menjadi alternatif berbagai efektifitas  oleh kedua desa terkait. Walaupun panjang jalannya hanya 3000 meter dan mempunyai lebar seluas 3 meter-an bagi masarakat setempat menjadi suatu sarana tranfortasi yang sangat diidam-idamkan. Beberapa masyarakat  domisili setempat menyampaikan keluhannya kepada WIP, sepeti yanga dikatakan salah seorang pedagang sayuran, guru atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan petani penggarap dilokasi tersebut  terkadang enggan melalui jalan lintas Jatisawit-Panyingkiran.  Keluhan yang mereka rasakan jika melalui jalan lintas Jatisawit-Panyingkiran akan menambah beban biaya transfortasi dan bisa mempercepat kerusakan kendaraan karena keadaannya penuh tanjakan teterjal berkerikil.
" Sudah lima tahun lebih jalan desa Jatisawit-Panyingkiran terbengkalai, padahal jalan ini sangat dirasakan warga mampu mempermudah hubungan usaha dan dapat mengifiensi  biaya operasional transfortasi. Karena jalannya rusak parah sehingga masyarakat kami yang akan melakukan berbagai usaha terpaksa harus mencari  jalan yang lebih efektif  walalupun harus menempuh jarak lebih jauh serta menguras beban biaya transfortasi  yang cukup mahal " Ujar salah seorang tokoh setempat.
H.Jojo Z.A, Kuwu Jatisawit mengatakan kondisi jalan desa yang menghubungkan Jati Sawit-Panyingkiran  sudah diajukan minta perbaikan ke pihak kabupaten. Bahkan ketika saat acara Hari Ulang Tahun Kecamatan Kasokandel saat ini lokasinya belum ada realisasi. Ujarnya mengeluhkan.
Keinginan yang menggebu dari kepala desa Jatisawit untuk menuntaskan pembangunan infrasruktur didesanya semata untuk meningkatkan leading sektor ekonomi masarakatnya. Kepala desa yang bijak  ini betul-betul sangat dibanggakan bagi warganya dan merupakan sosok yang mampu memberikan sauri tauladan.
" Saya merasa kagum terhadap kuwu H.Jojo, setiap kali  warga desa mendapat musibah ia akan segera membantunya terutama saya sediri bisa merasakan kebaikannya, ketika keluarga sakit parah pak kuwu merelakan mobil pribadinya digunakan mengantar ke rumah sakit tampa meminta upah apapun. Dan yang sangat ironisnya ketika istrinya sendiri akan melahirkan ia malah kerepotan tidak ada kendaraan untuk mengantarkannya terpaksa dengan rela hati harus menyewa kendaraan dari orang lain karena mobilnya dipakai membawa  tetangganya ke salah satu rumah sakit di  Cirebon. Untuk sarana jalan lintas Jatisawit ini saya berharap segera dibantu pemerintah agar kelancaran berbagai kerja dibidang usaha warga kami  bisa lebih memadai. " Ujar salah satu warga pada Warta Indonesia Pembaharuan. *M42N.S  


Tidak ada komentar: