Wartawan WIP dilengkapi dengan kartu identitas, pin, surat tugas liputan dan tercantum dalam box redaksi. Bagi yang tidak dilengkapi dengan identitas resmi dan namanya tidak tercantum dalam box, redaksi tidak bertanggung jawab

22 Desember 2012

Oknum, Pegawai Dinas Kesehatan Main Api Asmara


SUMEDANG, WIP
Keharmonisan dan kebahagian  dalam Rumah Tangga mrupakan dambaan setiap insan, untuk mencapai hal tersebut membutuhkan berbagai dukngan, diantaranya adalah, faktor Ekonmi.
Suami sebagai Kepala Rumah Tangga dan Isteri sebagai pendamping hidup suami,serasa belum lengkap dalam kehidupan keluarga bila belum ada buah hati kekasih tercinta yaitu Anak,  terasa lengkap sudah dan bahagia diberi keturunan yang cantik/ganteng soleh, pintar dalam satuan keluarga.
Dalam sebuah kehidupan berumah tangga, pada umumnya tidak lepas dari cobaan dan godaan selalu ada, namun demikian cobaan yang diberikan oleh maha pencipta pastinya diukur dan disesuaikan dengan kemampuannya. Kadar keimanan dan ketakwaan kepada alloh maha kuasa, dibarengi dengan rasa syukur niscaya sebagai kunci penyelamat dari keutuhan dan kebahagiaan dalam menjalankan roda rumahtangga.
Riak-Riak perselisihan antara suami dan istri sudah barang tentu dialami juga oleh keluarga yang lainnya,ibarat mencuci piring dan gelas sudah dapat dipastikan bergesek dengan sejenisnya dan hal itu dianggap sebagai bumbu rumah tangga, Namun sangat disesalkan apabila riak-riak perselisihan tersebut didasari dengan adanya orang ke - 3 (tiga)."Contoh, yang menimpa keluarga Jajang,empat bulan tidak serumah dengan isteri", Selasa 4 Desember 2012, oknum PNS dinas kesehatan Kab. Sumedang inisial BD  (Beristeri) kedapatan sedang makan berduaan dengan wanita inisial HN (Bersuami) di Rumah Makan Ponyo.dalam jam kantor.  perbuatan tesebut hingga banyak orang yang menafsirkan tidak pantas untuk dilakukan oleh seorang perempuan bersuami dan seorang laki-laki beristri,sedangkan mereka seorang Pegawai Negeri Sipil di Dinas Kesehatan Kab. Sumedang yang seharusnya menjadi tauladan bagi masyarakat, bukan malah mendapatkan predikat kecaman buruk.
Kedua Oknum tersebut melakukan pertemuan di salah satu Rumah Makan Elit (RM Ponyo Namanya) dengan mengambil tempat lesehan pojok bawah, situasi tempat itu yang memungkinkan banget untuk adanya peluang melakukan perbuatan jinah, dalam kurun waktu sekitar 4  jam lamanya mereka berduaan didalam.
Ketika dikonfirmasi kepada BD, dirinya awalnya berceloteh membela diri menolak dengan tegas tidak melakukannya, Akan tetapi setelah lama berbincang dan meminta keterangan dari beberapa sumber yang mengetahui pada saat itu BD sedang berduaan di RM tersebut, pada akhirya BD  mengakui dan tidak bisa mengelak lagi, "benar saya telah melakukan pertemuan dangan HN di rumah makan Ponyo, menurutnya, saya dekat dengan HN sudah 3 bulan" Jelasnya.
Diruangan terpisah,Kepala puskesmas Sumedang selatan ketika diminta komentarnya mengataka, "saya kaget juga dengan BD, karena sampai saat ini belum pernah ada kasus yang mencolok, demikian pula dalam kinerjanya baik, apa lagi soal perempuan" katanya.
Sumber lain yang layak dipercaya mengatakan,"kenapa HN yang protes keras, seharusnya BD karena dia yang ditanya, kan dia pelakunya. Lebih jauh sumber mengatakan, bahwa HN pada sebelumnya diduga sudah menjalin hubungan dengan 3 orang lelaki dan yang sekarang ini adalah lelaki ke 4, diantaranya adalah AD, tukang ojeg, katanya.data red.
"HN, menurut sumber sudah meminta pisah cerai berulangkli kepada suaminya, akan tetapi Jajang (Suami) memilih pisah rumah dari pada cerai, alasannya, Suami ingin mendapatkan bukti yang lebih kuat dengan tujuan agar tidak disalahkan, ujarnya".
Orang Tua Jajang (Herman) ketika diminta keterangan mengatakan,Jajang sebagai anak semata wayang,saya sebagai orang tua, merasa prihatin dan kasihan banget melihat keadaan rumah tangganya,oleh karena itu sudah berbagai upaya yang saya lakukan demi menyelamatkan anak untuk menyatukan kembali,namun sampai sekarang ini keadaannya malah semakin kacau dan sulit kiranya untuk disatukan,ungkapnya.
Dengan terciumnya oleh wartawan,terkait permasalahan BD dan HN,mestinya kalau dia merasa bersalah harusnya minta maap kepada suami dan orang tua, bukan malah mengancam kepada wartwan, jelasnya.
Permasalahan lain yang terungkap adalah,terkait pula dengan pemindahan HN yang bersetatus Bidan Desa terkesan penuh dengan rekayasa berbagai kepentingan,namun belakangan ini Kepala Dinas Kesehatan sudah angkat bicara melalui SMS yang dikirim kepada Wartwan WIP. Untuk lebih jauh terungkap ikuti edisi berikutnya. *Red


Tidak ada komentar: