Wartawan WIP dilengkapi dengan kartu identitas, pin, surat tugas liputan dan tercantum dalam box redaksi. Bagi yang tidak dilengkapi dengan identitas resmi dan namanya tidak tercantum dalam box, redaksi tidak bertanggung jawab

4 Maret 2012

SMP N 2 CITEUREUP SALAH SATU ”CONTOH SMP NAKAL”


BOGOR, WIP
      Program pemerintah pendidikan geratis bagi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan sederajat ternyata tidak berlaku bagi beberapa sekolah di kabupaten Bogor.
Temuan wartawan WIP dilapangan, masih banyak sekolah baik SD maupun SMP negeri ‘Nakal’ yang masih  Menjual buku Lembar kerja Siswa (LKS) dan ada juga memungut biaya pendaftaran dengan berkedok untuk pembelian baju seragam.
      Salah satu contoh SMPN 2 Citeureup, kecamatan Citeureup, kabupaten Bogor. pada penerimaan siswa baru tahun ajaran 2010/2011 memungut biaya sebesar RP.500.000.- per siswa. Dengan alasan untuk pengadaan seragam sekolah seperti, seragam putih-biru, pramuka, olahraga, dan batik.
      Menurut keterangan salah seorang orang tua siswa baru yang tidak mau disebutkan namanya, bahwa SMPN 2 Citeureup memungut biaya Rp.500.000.- bahkan tidak bisa dicicil. Bahkan anaknya juga harus membeli buku LKS dengan biaya Rp.120.000.- untuk 12 LKS, tambahnya.
      Ketika kami (WIP) datang ke SMPN 2 Citeureup untuk konfirmasi,  pihak sekolah enggan menjelaskan karena ini wewenang kepala sekolah. Kami pun mencoba untuk bertemu kepala sekolah, tapi sangat disayangkan sampai sekarang kami belum bisa bertemu dengan kepala sekolah dan  hanya bertemu seksi humas, bapak Maman. Menurut keterangan seksi humas, benar bahwa pihak sekolah telah memungut Rp. 500.000.- /siswa baru. Ini merupakan kebijakan sekolah, tuturnya. *Tony/U. Dona L.

Tidak ada komentar: