Wartawan WIP dilengkapi dengan kartu identitas, pin, surat tugas liputan dan tercantum dalam box redaksi. Bagi yang tidak dilengkapi dengan identitas resmi dan namanya tidak tercantum dalam box, redaksi tidak bertanggung jawab

4 Maret 2012

Kepsek MTSN 1 Palasah Kab Majalengka, ”Menggali Lubang Lebih Dalam”


MAJALENGKA, WIP
Penyaluran dana BSM (Bantuan Siswa Miskin) yang dikucurkan pemerintah untuk siswa tidak mampu kepada tiap sekolah di seluruh Indonesia Khususnya Jawa Barat dan fokusnya Kab Majalengka banyak kepala sekolah yang ikut mijah.Hal ini terjadi kebanyakan pada sekolah yang konon ceritanya berbasis moral dan ahlak, yaitu MTsN I Palasah Kepseknya AMIR.
Sekolah tersebut mendapatkan alokasi bantuan dana Siswa Miskin sebanyak 200 orang yang tergolong banyak dibandingkan dengan sekolah yang lainnya. Sekolah di bawah naungan kemendag Kab. Majalengka ini, mestinya harus lebih baik dan benar dalam penyalurannya, bukan malah sebaliknya memainkan hak siswa dengan cara menjadi toko Sepeda, toko sepatu, baju tas dan seterusnya.
Kepala Sekolah Amir, selaku top management school untuk mencetak akhlak dan moral anak didik-nya harusnya lebih konsentrasi kepada bidang pendidikan dan pengawasan bukan sebaliknya menggunakan otak kotor mencari lebih dari penjualan barang-barang tersebut, karena sudah digajih dan diberi tunjangan lainnya, ini semua terungkap berkat kejelian LSM Suara Abdi Bangsa yang melakukan Monep kepada sekolah tersebut, data red.
Ketika dikonfirmasi Kepsek MTsN Amir mengatakan, dana itu dibelikan atribut pakaian sekolah dan sepeda  hasil kesepakatan orang tua murid, akan tetapi laporan SPJ penggunaan dana tersebut tidak dilaporkan pada yang sebenarnya, hanya dilaporkan dana sudah disalurkan sesuai petunjuk, Artinya pelaporan dan kenyataan tidak sesuai dengan realita yang dilakukan.
Amir Kepsek, kelihatan berlaga seorang malaikat yang tidak punya salah dan kelemahan,hingga untuk menutupi kelemahannya dia menghubungi/telepon seseorang yang mungkin itu Bekingnya atau jurus andalannya, mungkin saja benar bekingnya mungkin juga salah, apa itu dari kalangan profesional ataukah itu Selebritis di majalengka, hal  ini sangat riskan untuk keberadaan Kemendag sendiri yang seolah-olah sudah dalam lalu menggali kuburan sendiri.
Kementrian Agama Provinsi Jabar dan pusat nampaknya mendapatkan kembali “PR” berat  terkait  penyalagunaan anggaran BSM dan pembenahan secara kelembagaan,karena bagaimana pun citra dan krideblitas buruk mengenai keberadaan Depag masih mengiang ditelinga, bila perlu oknum-oknum PNS yang hanya ingin memperkaya diri sendiri dan mencoreng institusi dapat diberikan sangsi sesuai aturan.*AK-47

Tidak ada komentar: