KOTA BEKASI, WiP.
Lahan Parkir mulai kembali bergejolak. Bila kita
buka memory tahun lalu, sebuah
perkelahian yang hanya ditenggarai karena berebut lahan parkir di GOR Bekasi
dekat Kantor Walikota Bekasi, Kamis (24/1/13) malam terjadi sekitar pukul 22.00
malam saat keadaan GOR sedang ramai orang berlalu lalang. Kejadian yang
berlangsung sangat cepat. segerombolan orang Ambon turun dari angkot dengan
membawa samurai dan beberapa senjata tajam lainnya mereka langsung menyerang
pemuda yang menjaga parkir di tempat tersebut.
Dalam insiden tersebut satu orang tewas dibacok, korban tewas bernama Bongky, warga Kampung Cerewed, Duren Jaya, Bekasi Timur. Jasad Bongky ditemukan tergeletak di dekat rerumputan dengan luka sabetan di tangan, kaki, dan dada. . Setelah kejadian Bongky langsung dibawa ke RSUD dan bernama Agus Fadillah luka parah karena terkena bacokan yang sampai sekarang cacat phisik seumur hidup.
Untuk
sekarang Juru parkir GOR bekasi memakai seragam dinas perhubungan kota Bekasi menimbulkan
keresahan atas warganya. Soalnya, masyakat yang hendak memarkir kendaraannya di
areal Gelanggang olah Raga (GOR) kota Bekasi yang hendak berolahraga maupun
yang ingin membuat Paspor di imigrasi Klas III Bekasi merasa kuatir. Pasalnya
‘petugas’ parkir kebanyakan merangkap
Calo dalam memparkir para kendaraan bermotor dan meminta ongkos parkirnya
dengan cara memaksa selain itu memilah – milah lahan parkir sehingga lahan PKL
pun mulai tergusur.
Menurut Rijal (23) warga Babelan yang tengah diareal GOR, sangat menyesalkan tindakan ‘petugas’ retibrusi yang meminta seenak aturannya sendiri kepada setiap orang yang memarkir kendaraan diareal GOR Bekasi.
Menurut Rijal (23) warga Babelan yang tengah diareal GOR, sangat menyesalkan tindakan ‘petugas’ retibrusi yang meminta seenak aturannya sendiri kepada setiap orang yang memarkir kendaraan diareal GOR Bekasi.
“Aneh
aja, masa di GOR Bekasi ada pungutan parker selain itu pintu masuk GOR bekasi
dimintakan . Mintanya pake acara maksa lagi. Lagian kok petugas Dishub
yang meminta uang parkir,” kata Rijal kepada WIP, Minggu (21/12).
Hal
yang sama juga dikeluhkan Fani (20) warga Bintara. Menurut wanita berlesung
pipit ini, keberadaan petugas dishub di areal GOR cukup meresahkan. Selain
meminta secara paksa, mereka juga mematok parkiran sebesar Rp2.000.
Padahal untuk ukuran motor pasarannya di kota Bekasi hanya Rp1.000.
“Ini
sih parah. Lagian yang namanya petugas dishub biasanya kelihatan
sopan-sopan. Tapi ini sepertinya tidak. Mereka seperti preman yang diberi
seragam dishub saja untuk memungut parkiran,” kata Fani.
Saat
dikonfirmasikan kepada UPTD Gor Bekasi Endang mengatakan Gor tidak menerima setoran Parkiran kendaraan dari
Dishub. “ kalau pedagang ga dapat lahan parkiran bilang ja parker disuruh gw
sama dishubnya” ucapnya.
Sampai
saat ini Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Sobandi Budiman, tutup mata tentang
kejadian di GOR Bekasi yang menurutnya sudah enggan berkomentar mengenai adanya
pungutan parkir yang dilakukan ‘petugas’ dishub di areal GOR kota Bekasi.
Sementara
Kepala KUPTD Parkir Bekasi Barat CORI CORNELIS BACAS, S.Sos.MM, 19580423 198603
1 005 / III c, belum juga ada penanganan
tentang penertiban parker yang memungut tanpa bahan UPTD Parkir yang sebagai
dasar pelaksanaan operasional parkir
Lahan Parkir GOR Bekasi
yang mendapat hasil terutama dari parkiran Imigrasi Bekasi diisukan pengelolalan
Gor kota Bekasi terletak pada Dishub. Namun, pihaknya bekerja sama dengan H
Fatul yang mempunyai tim di GOR dan di Gor dikoordinir oleh Andri yang mengaku
pleh para PKL pegawai DISHUB Kota Bekasi. *TPM/A2TP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar