KAB. KUNINGAN, WiP.
Program dari pemerintah berupa
bantuan siswa miskin (BSM),yang diperuntukan keluarga kata gori miskin sangat
dirasakan manfaatnya,biarpun menurut warga sipenerima banyak yang tidak tepat
sasaran karena tidak sesuai dengan kriteria.
Oleh karena itu diharapkan oleh
masyarakat, pemerintah harus terus melakukan
penyempurnaan dalam penyaluran dan melakukan pengawasan yang ketat dan memeberi
sangsi berat kepada siapapun yang melakukan tindakan nakal.
Tahun 2014 ini jumlah dana BSM
untuk SMP/sederajat sebesar Rp 750.000. (Tujuh ratus lima puluh ribu rupiah),dan
ini harus diterima langsung oleh siswa secara utuh,akan tetapi pada
pelaksaanaan di sekelah diduga keras banyak yang memanfaatkan bantuan BSM
tetsebut dengan melawan aturan.Pasalnya,
Seperti yang terjadi di SMP
Negeri Ciwaru, Kec Ciwaru Kab Kuningan Jabar, siswa yang mendapatkan dana BSM
sebanyak 104 siswa,namun setelah dana itu dicairkan oleh masing-masing,lalu siswa
dan orang tua digiring oleh komite sekolah dikumpulkan disuatu tempat (mussola
katanya),dalam riungan tersebut para orang tua siswa diminta untuk menyetorkan
uang sebesar Rp.80.000. ribu kepada komite dan hal ini benar sudah terjadi.
Selain dana sebesar Rp 80 ribu
yang sudah disetorkan kepada komite tersebut,pihak sekolah melalui bendahara
sekolah ibu sri, menarik juga dari para siswa BSM sebesar Rp 150.000 per siswa
dengan alasan untuk studi tuur,dari sebesar Rp 750 ribu dana BSM yang harus
diterima murni oleh siswa,namun akibat rekayasa kenakalan komite dan pihak
sekolah, siswa hanya menerima bersih
sebesar Rp520 ribu. Sementara Kepsek sedang sakit hingga tidak dapat
dikonfirmasi.
Komite sekolah,saat dikonfirmasi
di ruang tamu kepsek dan didampingi para guru,dengan arogan dan gagahnya
mencak-mencak seperti gaya jendral dekok yang so suci dan bersih itu menantang
untuk diproses hukum. Akantetapi,Ia mengaku benar melakukannya,Cuma katanya hasil
musawarah dengan orang tua siswa.
Ketikaditanya untuk apa dana
sebesar itu,dia mengatakan uang masih ada Rp 7,5 juta dan dia menyebut orang
partai PKS sebesar Rp25.000 per siawa.Namunpihak sekolah membantah ada
keterlibatanh orang PKS, terangnya.
Lebihjauh lagi, dia murang maring
dan menuding orang-orang pejabat diatasnya dibiarkan melakukan kejahatan,bahkan
ia menantang dan memponis para wartawan yang ujung-ujungnya keduit. Selain itu,
dikatakannya bahwa dana BSM tanpa dirinya tidak mungkin cair,egonya.Dengan
munculnya pemberitaan ini,diharuskan kepada lembaga dinas intansi terkaitnya
dapat segera melakukan tindakan dan pelurusan untuk perbaikan kedepan sesuai
dengan harapan pemerintah,sehingga tidak lagi sekolah secara kedinasan yang
menjadi korban karena langkah kebijakan komite sekolah yang tidak mengikuti
aturan yang sudah digariskan.*Red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar